Beranda | Artikel
Fatwa Ulama: Menyikapi Penghina Nabi Di Negeri Non-Muslim
Jumat, 30 Januari 2015

Fatwa Syaikh Muhammad bin Umar bin Salim Bazmul

Ada yang mengatakan,”Tidaklah tersisa (pilihan) bagi orang-orang yang tinggal di negara Perancis kecuali meminta ijin kepada negara Belanda untuk membunuh penghina Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam?”

Aku (Syaikh Muhammad Bazmul) berkata,

“Orang yang menghina Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di negeri Islam tidak boleh dibunuh kecuali setelah melaporkan perbuatan tersebut kepada pemerintah (penguasa kaum muslimin).

Adapun (orang yang menghina Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) di negeri non-muslim, maka Engkau tidak boleh melakukan suatu tindakan apa pun. Yang Engkau lakukan hanyalah bersegera untuk berhijrah (pindah) dari negeri tersebut dan tidak tinggal di dalamnya kecuali jika Engkau tidak mampu untuk berhijrah (keluar) dari negeri tersebut. Karena di negeri tersebut terdapat kekafiran yang sangat besar. Engkau tidak perlu memenuhi tuntutan syarat dan perjanjian. Bahkan, tidak perlu pula menunggu keputusan (apakah boleh hijrah ataukah tidak, pen.) selama tidak ada jaminan keselamatan.

Untuk berhijrah, tidak perlu ada izin ke pemerintah, semisal Belanda dan lainnya. Hukum hudud tidak berlaku atas kaum muslimin di negeri yang rusak tersebut.

Tidakkah Engkau melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada saat masih tinggal di Mekah, ketika beliau dihina oleh istri Abu Lahab, maka beliau tidaklah memerintahkan untuk membunuhnya, demikian pula tidak ada satu pun dari para sahabat Rasulullah yang membunuhnya, pada waktu dan kondisi tersebut.

Maka janganlah rasa simpatimu (kepada kaum muslimin di Perancis, pen.) membuatmu terjerumus dalam berbuat keonaran (teror) yang menyelisihi syariat, meskipun Engkau bermaksud untuk menolong mereka. Semoga Allah memberikan hidayah kepadamu.

[selesai perkataan Syaikh Bazmul]

 

teks asli:

قال : لم يبق لمن يعيش في فرنسا الا ان يستأذن هولاند في قتل ساب النبي صلى الله عليه وسلم؟
قلت : ساب الرسول صلى الله عليه وسلم في بلاد الاسلام لا يقتل الا بعد رفع امره لولي الامر.
اما في بلاد الكفر فأنت لا تفعل شيئا انما تبادر الى الهجرة من هذه البلاد ولا تساكنهم الا اذا لم تقدر على الهجرة من بلادهم. فإن ما هم فيه من الكفر اعظم. وما عليك من الوفاء بالشرط والعهد مطالب به. ولا ينبغي ان يتخذ القرار في ذلك بما لا يؤمن معه سلامة المآلات .
فلا تستأذن هولاند ولا غيره هاجر او الزم حدك.. لا تجر على المسلمين في تلك البلاد الفساد.
اما ترى الرسول صلى الله عليه وسلم لما كان بمكة وكانت امرأة ابي لهب تسبه لم يامر بقتلها ولم يقتلها احد من الصحابة في ذلك الوفت وذاك الحال. فلا تأخذك العواطف فتقع في عواصف مخالفة الشرع من حيث انك تريد نصره.
هداك الله

***

Selesai diterjemahkan di pagi hari ba’da subuh, Masjid Nasuha Rotterdam NL, 29 Rabiul Awwal 1346

 

Catatan:

Diterjemahkan dari status faceebook beliau pada tanggal 17 Januari 2015. Penerjemah mengucapkan jazakallah khair kepada Ustadz Ahmad Anshori yang telah membantu menerjemahkan sebagian kalimat dalam teks fatwa tersebut.

 

Penerjemah: M. Saifudin Hakim

Artikel Muslim.Or.Id

🔍 Jumlah Nabi Dan Rasul Menurut Hadits Riwayat Ahmad, Sejarah Kalender Hijriyah, Ayat Ghibah, Duduk Tahiyat Awal


Artikel asli: https://muslim.or.id/24440-fatwa-ulama-menyikapi-penghina-nabi-di-negeri-non-muslim.html